Bab Kalam
Assalamu'alaikum sahabat bloggers.
Selamat datang kembali di blog saya. Sekarang kita akan menjelaskan tentang Bab Kalam dalam kitab Al jurumiah.
متن الجرومية
للشيخ
محمد ابن داود الصنهاجي المعروف بابن اجروم
باب الكلام
BAB KALAM
الكلام هو اللفظ المركب المفيد بالوضع
Kalam adalah lafal yang tersusun yang
berfaedah dengan sengaja/menggunakan Bahasa arab
Penjelasan:
Bentuk Bahasa dalam Bahasa araba da
dua macam; pertama ifrad (tidak tersusun), dan kedua murakkab (tersusun), baik
berupa tarkib (frasa), jumlah (klausa), dan atau kalam (kalimat). Bentuk ifrad
dibahas dalam ilmu Sharaf, sedangkan bentuk murakkab dibahas oleh ilmu nahwu.
Oleh karenanya, bab pertama dalam fan
nahwu adalah kalam atau dalam Bahasa Indonesia idsebut kalimat, yakni susunan
kata _ minimal terdiri dari satu subyek dan satu predikat _yang mengandung
pengrtian sempurna, seperti: قام زيد
(zaid telah berdiri) dan زيد قائم (zaid adalah orang yang berdiri). Jika
tidak mengandung pengertian sempurna,
maka disebut jumlah, seperti : ان قام زيد (jika zaid berdiri), atau mengandung pengertian sempurna, tapi dalam susunan kata
tersebut tidak ada subyek dan predikat, maka disebut tarkib, seperti: رسول الله (utusan allah).
Dari uraian diatas, kita memahami
bahwa pembahasan tata Bahasa arab adalah kata (kalimat), frasa (tarkib), klausa
(jumlah), dan kalimat (kalam).
1. الكلام
(kalam) menurut Bahasa adalah setiap ucapan yang tersusun maupun tidak, dan
yang memberi pengertian maupun tidak. Sedangkan menurut istilah (ahli nahwu)
adalah sebagaimana definisi diatas.
2. Pengertian اللفط (lafadz) disini adalah suara yang
mengandung sebagian huruf hijaiyah, seperti kata زيد. Kata tersebut terdiri dari huruf
hijai’yyah berupa زاء,
ياء dan دال.
3. Pengertian المركب (murakkab) disini adalah susunan dua kata
atau lebih, seperti قام زيد
(zaid telah berdiri) yang terdiri dari dua kata “قام” dan “زيد”.
4. Pengertian المفيد (mufid) disini adalah ungkapan yang
memberi pengertian sempurna, seperti قام زيد (zaid telah berdiri) dan زيد قائم (zaid adalah orang yang berdiri).
واقسامه ثلاثة اسم وفعل وحرف جاء لمعنى
Dan bagian-bagiannya ada tiga; isim (kata benda), fi’il (kata kerja),
huruf (kata tugas) yang bermakna.
Penjelasan:
Kalimat_atau dalam Bahasa Indonesia disebut
kata_ dalam Bahasa arab ada tiga macam; pertama isim (kata benda), kedua fi’il
(kata kerja), dan ketiga harf (kata tugas). Ketiga kata inilah yang digunakan
untuk menyusun sebuah kalam (kalimat).
Maka kalam bisa terbentuk dari fi’il dan
isim, seperti: جاء زيد
(zaid datang), isim dan isim, seperti: زيد قائم (zaid berdiri), atau fi’il, isim, dan
huruf sekaligus, seperti pada lafal: ان قام زيد فأقوم (jika zaid berdiri, maka saya pun
berdiri).
1. Penertian الاسم disini adalah kata yang menunjukan makna
mandiri yg tidak terkait dengan masa, زيد (zaid), انا (saya), هطا (ini).
2. Pengertian الفعل disini adalah kata yang menunjukan makna
yang terkait dengan masa, baik lampau , sekarang dan yang akan datang. Jika menunjukan masa
lampau, maka disebut fiil madhi, seperti قام (berdiri), dan jika menunjukan masa
sekarang atau yang akan datang, maka disebut fiil mudhari, seperti يقوم (sedang/akan berdiri), dan jika menunjukan
arti perintah dimasa yang akan datang, disebut fi’il amar, seperti قم (berdirlah).
3. الحرف adalah kata yang tidak bisa berdiri sendiri, dalam arti; maknanya
tidak akan sempurna tanpa digabung dengan kata lainnya, seperti هل (apakah), dan لم (tidak).
4. Yang dimaksud جاء لمعنى adalah huruf huruf yang diletakan untuk
menunjukan makna. Seperti هل digunakan untuk menunjukan makna istifham
(apakah), لم digunakan untuk menunjukan makna nafi (tidak),
dan lain sebagainya. Adapun huruf huruf yang tidak mempunyai makna, maka tidak
bisa dibuat untuk membentuk sebuah kalimah. Seperti halnya huruf huruf mabani
(huruf yang digunakan untuk membentuk kata), seperti: huruf zay, ya’ atau
dal-nya lafal زيد .
فالاسم يعرف بالخفض والتنوين ودخول الالف
واللام وحروف الخفض وهي من والى وعن وعلى وفي ورب والباء والكاف واللام وحروف
القسم وهي الواو والباء والتاء
Maka isim dapat diketahui dengan I’rab khafdz dan tanwin dan masuknya
alif dan lam dan huruf khafdz / jar; min dan ilaa dan ‘an dan ‘alaa dan fii dan
rubba dan ba’ dan kaf dan lam, dan huruf qasam; wawu dan ba’ dan ta’.
Penjelasan:
Isim (kata benda) bisa dibedakan dari
fi’il dan huruf dengan ciri ciri sebagai berikut:
·
I’rab khafdz/ jar.
·
Tanwin.
·
Alif-lam.
·
Huruf jar, yaitu: من, الى, عن, على, فى, رب, الباء, الكاف,dan
اللام.
·
Dan huruf qasam, yaitu: الواو, الباء, dan التاء.
1. Tanwin adalah nun mati yang terletak di akhir
kata yang tampak dalam pelafalan, bukan dalam tulisan.
2. Baik dengan huruf jar, seperti kata (المسجد) dalam contoh من المسجد (dari masjid), atau diidhafahkan, seperti kata
(زيد) dalam contoh غلام زيد (pembantu zaid), dan atau mengikuti kata
yg dibaca jar, seperti kata (العاقل) dalam contoh مررت بزيد العاقل (saya bersua dengan zaid yg berakal).
1. Macam macam tanwin:
-
Tanwin tamkin, yaitu tanwin yang masuk pada
isim mu’rab. Seperti: رجل
dan زيد.
-
Tanwin tankir, yaitu tanwin yang masuk pada
isim mabni, untuk membedakan antara isim ma’rifat dan isim nakiroh. Seperti: مررت بسيبويه وسيبويه اخر .
-
Tanwin muqobabalah, yaitu tanwin yang masuk
pada jama’ muannats salim, sebagai pembanding huruf nun yang ada pada jama’ mudzakar
salim. Seperti: مسلمات.
-
Tanwin iwadl, yaitu tanwin yang mengganti
kedudukan jumlah, seperti [الواقعة: 84]
وانتم حينئذ
تنظرون yang asalnya حين اذ بلغت الروح الحلقوم تنظرون, isim, seperti : كل قائم yang asalnya : كل انسان قائم , atau huruf, seperti: جوار dan غواش yang asalnya: جواري dan غواشي.
2. Baik berupa
(ال) ma’rifah, seperti الرجل (lelaki itu), zaidah, seperti العباس (‘Abbas), dan maushulah, seperti القائم (orang yang berdiri).
3. Diantara makna maknanya adalah: التبعيض (sebagian), seperti lafal فمن الناس من يقول (sebagian manusia ada yang berkata), بيان الجنس (penjelas jenis),seperti فاجتنبوا الرجس من الاوثان (jauhilah (oleh kalian) kotoran-kotoran, yakni
berhala-berhala), dan ابتداء الغاية في المكان (permulaan tempat), seperti سرت من البصرة (aku
berjalan dari kota bashroh).
4. Diantara maknanya adalah : انتهاء الغاية (akhir tujuan), seperti lafal الى المسجد الاقصى (.. sampai masjid al-aqsha).
5. Diantara maknanya adalah : المجاوزة (melawati/menjauh), seperti رميت السهم عن القوس (aku memanahkan anak panah dari (melewati)
busur).
6. Diantara maknanya adalah الاستعلاء (diatas/ atas), seperti pada lafal وعلى الفلك تحملون (dan diatas perahu kalian diangkut).
7. Diantara maknanya adalah الظرفية (didalam), seperti الماء في الكوز (air
didalam teko).
8. Diantara maknanya adalah التقليل (sedikit sekali), seperti pada lafal رب رجل كريم لقيته (sedikit sekali orang dermawan yang aku
jumpai), dan التكثير (banyak sekali), رب راغب فيك (banyak sekali orang yang mencintaimu).
9. Diantara maknanya adalah الالصاق (bertemu), seperti مررت بزيد (saya bertemu dengan zaid).
10. Diantara maknanya adalah التشبيه (menyerupakan), seperti زيد كالبدر (zaid bagaikan bulan purnama).
11. Diantara maknanya adalah الملك (kepemilikan), seperti المال لزيد (harta milik zaid).
12. Ketiga huruf qasam tersebut digunakan untuk
menunjukan makna sumpah, seperti ,والله لآفلن كذا (demi allah saya akan berbuat demikian), اقسم بالله (saya bersumpah demi allah),danالله علينا تالله لقد اثرك (demi Allah, sesungguhnya Allah telah melebihkanmu atas kami).
والفعل يعرف بقد والسين وسوف وتاء تأنيث
الساكنة
Dan fiil dapat diketahui dengan qad dan sin
dan saufa dan ta’- ta’nits yang dibaca sukun.
Penjelasan:
Dan fiil
(kata kerja) bisa dibedakan dari isim dan harf dengan ciri ciri sebagai
berikut:
·
Qad (قد).
·
Sin (سين) dan saufa (سوف).
·
Serta ta’ ta’nits as-sakinah (ت).
1. Jika Qad masuk pada fiil madhi maka menunjukan
arti التحقيق (menguatkan), seperti قد افلح المؤمنون (sungguh beruntunglah orang yang beriman),
dan تقريب (dekat), seperti lafal قد قامت الصلاة (telah dekat waktu sholat). Dan jika masuk
pada fiil mudhari’, maka menunjukan arti التقليل (sedikit), seperti قد يصدق الكذوب (terkadang
pembohong pun berkata benar).
2. Sin dan saufa hanya masuk pada fiil mudhari
dan mengkhususkanya untuk masa yang akan datang, seperti سيقول السفهاء (orang orang bodoh akan berkata), dan سوف تعلمون (kalian akan mengetahui).
3. تاء تأنيث الساكنة hanya masuk pada fiil madhi dan menunjukan
bahwa fa’il atau na’ibul fa’ilnya berupa muannats, seperti قامت هند (hindun telah berdiri) dan ضربت هند (hindun telah dipukul).
والحرف مالايصلح معه دليل الاسم ولا دليل
الفعل
Dan huruf kata yang tidak patut besertanya alamat isim dan tidak alamat
fiil.
Penjelasan:
Harf
(kata tugas) tidak memiliki ciri. Bahkan tidak menerimanya harf pada ciri isim
dan fiil merupakan ciri harf itu sendiri.
Mungkin, cukup sampai sini dulu ya sahabat bloggers, dan nanti saya akan lanjut ke bab selanjutnya.
Wassalamu'alaikumm
oh
BalasHapusoff
BalasHapus